Descartes
ialah orang inggris. Ayahnya anggota parlemen inggris. Pada Tahun 1612
descartes pergi ke Francis. Dia taat mengerjakan ibadah menurut ajaran agama
katholik, tetapi dia juga menganut Galileo yang pada masa itu masih ditentang
oleh tokoh-tokoh gereja. Dari tahun 1629 sampai 1649 ia menetap di belanda
Sudah
lama merasa tidak puas terhadap perkembangan Filsafat yang amat lamban dan
banyak memakan korban itu. Terutama bila dibandingkan dengan perkembangan
Filsafat pada zaman sebelumnya. Dia melihat tokoh-tokoh gereja yang mengatas
namakan agama telah menyebabkan lambannya perkembangan itu. Dia ingin filsafat
dilepaskan dari dominasi agama Kristen. Dia ingin filsafat dikembalikan kepada
semangat Filsafat yunani, yaitu filsafat pada akal. Dia ingin menghidupkan
kembali Rasioanalisme yunani.
Lahir
pada tahun 1596 dan meninggal pada Tahun 1650. Bukunya yang terpenting dalam
filsafat murni ialah Discours de la method (1637) dan meditation (1642). Kedua
buku ini saling melengkapi satu sama lain. Didalam kedua buku inilah dia
menuangkan metodenya yang terkenal itu, metode keraguan Descartes. Metode ini
sering disebut cogito Descartes, atau cogito saja.
Untuk
menemukan basis yang kuat dalam bagi filsafat, ia meragukan segala sesuatu yang
diragukan. Inilah langkah pertama metode cogito tersebut. Dia meragukan adanya
badaniah sendiri. Keraguan itu menjadi mungkin karena pada pengalaman mimpi,
halusinasi, ilusi, dan juga pada pengalaman dengan Roh halus ada yang
sebenarnya ada yang tidak jelas. Pada keempat keadaan itu seseorang dapat
mengalami sesuatu seolah-olah dalam keadaan yang sesungguhnya. Didalam mimpi
seolah-olah seseorang mengalami sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi, persis
seperti tidak mimpi. Begitu pula pada pengalaman halusinasi, ilusi dan
kenyataan ghaib. Tidak ada batas yang tegas antara mimpi dan jaga.
Oleh karena itu, Descartes berkata, “ aku dapat meragukan bahwa aku duduk
disini dalam pakaian siap untuk keluar : ya, aku dapat meragukan itu karena
kadang-kadang aku bermimpi persis sama seperti itu, padahal aku ada ditempat
tidur, sedang mimpi. “ tidak ada batas yang tegas antara mimpi dan jaga.
Tatkala bermimpi, rasa-rasanya sepeti bukan mimpi. Siapa yang dapat menjamin
kejadian-kejadian waktu jaga sebagaimana kita alami ini adalah
kejadian-kejadian yang sebenarnya, jadi bukan mimpi ? tidak ada perbedaan yang
jelas antara mimpi dan jaga : demikian yang dimaksud Descartes.
benda-benda
dalam mimpi, halusinasi, ilusi, dan kejadian dengan roh halus itu, bila dilihat
dari posisi kita sedang jaga, itu tidak ada. Akan tetapi, benda-benda itu
sungguh-sungguh ada bila dilihat dari posisi kita dalam mimpi, halusinasi,
ilusi, dan roh halus. Dalam mimpi kita melihat dan mengalami benda-benda itu,
beda yang tegas antara mimpi dan jaga begitulah jalan pemikiran dalam metode
cogit.
Descertes
memulai filsafat dari metode keraguan ini bukanlah tujuannya. Tujuan metode ini
bukanlah memprtahankan keraguan. Sebaliknya, metode ini bergerak dari keraguan
menuju kepastian. Keraguan Descertes hanya ditunjukan untuk menjelasan perbedaan
sesuatu yang dapat diragukan dari sesuatu yang tidak dapat diragukan. Ia
sendiri tidak pernah meragukan bahwa ia mampu menemukan keyakinan yang berada
dibalik keraguan itu, dan menggunakannya untuk membuktikan suatu
kepastian di balik sesuatu. Keyakinan itu begitu jelas dan pasti, clear and
distinct, dan menghasilkan keyakinan yang sempurna.Spinoza merunjuk kepada idea
ini dan memberinya nama adequate ideas, sementara Leibniz merujuk juga dan
memberinya sebutan truths of reason.